Doa dan Tata Cara Sholat Tarawih
hero

Doa dan Tata Cara Sholat Tarawih

1 March 2025 |Artikel

Doa sholat tarawih menjadi bagian penting dalam menghidupkan malam-malam Ramadan. Sholat sunnah Tarawih adalah ibadah yang sangat dianjurkan, sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan salat pada malam hari di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Secara istilah, sholat sunnah Tarawih termasuk dalam kategori qiyamul lail atau sholat malam yang dilakukan khusus di bulan Ramadan. Nama "Tarawih" sendiri berasal dari kata tarwihah (ترويحة) yang berarti istirahat. 

Dahulu para sahabat melaksanakan sholat tarawih dengan berdiri lama, lalu beristirahat setelah beberapa rakaat. Di Indonesia, sholat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid. Namun, sebagian umat Islam juga memilih cara sholat Tarawih sendiri di rumah dalam kondisi tertentu. Sebagaimana para sahabat juga pernah melakukannya secara berjamaah maupun sendiri-sendiri.

Ibadah ini diawali dengan niat sholat sunnah Tarawih yang tertanam dalam hati. Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya...” (HR. Bukhari dan Muslim). Setelah itu, sholat dilaksanakan dengan khusyuk, mengikuti tata cara sholat Tarawih yang telah diajarkan Rasulullah Saw. dan para sahabat. 

Keutamaan Sholat Tarawih

Setiap kali kita mendirikan sholat Tarawih di bulan Ramadan, kita bukan hanya sekadar menunaikan ibadah sunnah, tetapi juga sedang membuka pintu ampunan dan keberkahan. Ada ketenangan dalam setiap rukuk dan sujudnya, ada pahala besar dalam setiap rakaatnya. 

Berikut ini lima keutamaan sholat Tarawih yang didasarkan pada dalil Al-Qur’an dan hadits shahih.

1. Mendapatkan Ampunan Dosa yang Telah Lalu

Sholat Tarawih merupakan ibadah yang sangat dianjurkan karena menjadi sebab diampuninya dosa-dosa yang telah lalu. Hal ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan. 

"Orang yang sholat Tarawih karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari no. 2009, Muslim no. 759).

2. Dicatat Pahala Sholat Semalam Suntuk

Salah satu keutamaan sholat Tarawih adalah pahala yang berlipat ganda, terutama bagi mereka yang melaksanakannya secara berjamaah. Rasulullah Saw. memberikan motivasi agar umat Islam menyelesaikan sholat bersama imam hingga selesai, karena dengan itu seseorang akan memperoleh pahala seperti sholat sepanjang malam. 


Baca Juga:

3 Fase Pembagian Bulan Ramadan dalam Hadits


"Aku pernah berkata: Wahai Rasulullah, andaikan engkau menambah sholat sunnah bersama kami malam ini! Maka Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya seseorang yang sholat bersama imam sampai selesai, ditulis baginya pahala sholat semalam suntuk’." (HR. Tirmidzi no. 806, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

3. Dimasukkan ke dalam Golongan Shiddiqin dan Syuhada

Orang yang secara rutin mengerjakan sholat Tarawih dan meninggal dalam keadaan istiqamah dalam ibadah ini akan mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi Allah. Ia akan dicatat sebagai bagian dari shiddiqin (orang-orang yang benar dalam keimanan) dan syuhada (orang-orang yang mati syahid). 

"Datang seseorang dari gurun kepada Nabi Saw., ia berkata: Aku bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang haq kecuali Allah dan bahwa engkau adalah utusan Allah. Aku sholat lima waktu, aku puasa Ramadan dan mengerjakan qiyam Ramadan, serta aku membayar zakat. Maka Rasulullah Saw. bersabda: ‘Orang yang mati di atas ini semua, maka ia termasuk shiddiqin dan syuhada’." (HR. Ibnu Khuzaimah no. 2212, Ath-Thabrani dalam Musnad Asy-Syamiyyin no. 2939, dishahihkan Al Albani dalam Qiyamu Ramadhan).

4. Menjadi Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah

Sholat Tarawih adalah ibadah yang memperkuat hubungan seorang hamba dengan Rabb-nya. Kedisiplinan dalam menunaikan sholat malam ini menunjukkan ketakwaan seseorang dan semakin mendekatkannya kepada rahmat Allah.

tata cara shalat tarawih dan benar bisa dipelajari di sini

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan selalu memohon ampunan di waktu sahur." (QS. Adz-Dzariyat: 15-18).

5. Menjadi Penyebab Dikabulkannya Doa

Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, dan sholat Tarawih menjadi salah satu sarana untuk berdoa dan memohon kepada Allah. Dalam sholat malam ini, seorang muslim memiliki kesempatan besar untuk memohon hajatnya, baik dunia maupun akhirat. 

"Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, niscaya akan Kuberikan. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, niscaya akan Kuampuni'." (HR. Bukhari no. 1145, Muslim no. 758).

Tata Cara Sholat Tarawih

Sholat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan. Ibadah ini dilakukan pada malam hari setelah sholat Isya dan menjadi bagian dari keutamaan bulan suci yang penuh berkah. Meskipun hukumnya tidak wajib, sholat Tarawih memiliki keistimewaan tersendiri bagi kaum muslimin yang ingin meraih pahala dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. 


Baca Juga:

Memahami Keutamaan Ramadan dan Amalan Terbaiknya


Agar pelaksanaannya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw., penting untuk memahami tata cara sholat Tarawih dengan benar, termasuk niat, jumlah rakaat, serta doa sholat Tarawih yang dianjurkan.

1. Niat Sholat Tarawih

Niat sholat sunnah Tarawih menjadi pondasi dasar dalam memulai ibadah ini. Kita dapat meniatkan dalam hati maupun melafalkannya. Berikut bacaan niat sholat sunnah Tarawih:

  • Lafal niat shalat tarawih selaku imam

 اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى  

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.  Artinya, “Aku menyengaja sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Swt.”  

  • Lafal niat shalat tarawih selaku ma’mum

 اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى  

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.  Artinya, “Aku menyengaja sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Swt.” 

  • Lafal niat shalat tarawih sendirian

  اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى   

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā. 

Artinya, “Aku menyengaja sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah Swt.” 

2. Takbiratul Ihram, Membaca Surah Al-Fatihah, dan Surah Pendek

Cara sholat tarawih sendiri maupun berjamaah tidak jauh berbeda. Takbiratul ihram dilakukan sebagaimana sholat pada umumnya, yaitu dengan mengangkat tangan sambil mengucapkan “Allahu Akbar”. Setelah membaca doa iftitah (sunnah), dilanjutkan dengan membaca Surah Al-Fatihah. Setelah itu, membaca surah pendek, seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas.

3. Rukuk, I’tidal, Sujud, dan Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah membaca surah pendek, lakukan gerakan sholat seperti biasa: rukuk, i’tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, lalu sujud kedua.

4. Bangkit ke Rakaat Kedua

Pada rakaat kedua, setelah sujud kedua, langsung berdiri untuk rakaat kedua dan mengulangi bacaan serta gerakan seperti rakaat pertama.

Shalat tarawih berjamaan bersama keluarga merupakan salah satu amalan yang diutamakan dilakukan saat bulan ramadan

5. Tasyahud Akhir dan Salam

Pada rakaat kedua, setelah sujud kedua, lakukan tasyahud akhir dan tutup sholat dengan salam ke kanan dan kiri.

6. Jumlah Rakaat Sholat Tarawih

Sholat Tarawih bisa dilakukan sebanyak 8 rakaat atau 20 rakaat dengan dua rakaat satu salam. Perbedaan jumlah rakaat ini telah menjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama.

  • 8 Rakaat: Sebagian ulama berpendapat bahwa Rasulullah Saw. melakukan sholat Tarawih sebanyak 8 rakaat, berdasarkan riwayat dari Aisyah radhiyallahu ‘anha.

  • 20 Rakaat: Pendapat lain yang diikuti mayoritas ulama menyatakan bahwa sholat Tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat, sebagaimana yang dipraktikkan di masa Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu.

  • Lebih dari 20 Rakaat: Ada pula yang melaksanakan lebih dari 20 rakaat, seperti di beberapa masjid di Tanah Haram yang mengerjakan hingga 36 rakaat atau lebih.

Semua jumlah rakaat ini dibolehkan selama dikerjakan dengan penuh kekhusyukan dan sesuai dengan kemampuan masing-masing.


Baca Juga:

Bayar Hutang Puasa Dengan Fidyah


7. Doa Setelah Sholat Tarawih

Setelah selesai sholat Tarawih, dianjurkan membaca doa sholat Tarawih. Doa sholat Tarawih ini bisa ditambah dengan dzikir dan permohonan lainnya sesuai kebutuhan. Salah satu doa yang sering dibaca adalah:

"Allahumma ajirna minan nar. Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."

(Artinya: Ya Allah, lindungilah kami dari api neraka. Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku.)

Doa sholat Tarawih lainnya biasa disebut doa Kamilin yang dibaca setelah selesai sholat tarawih. Berikut bacaan doanya:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya:

"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia,

yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga,

yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik.

Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya.

Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Sebagai tambahan, sholat Tarawih bisa dilakukan secara berjamaah di masjid atau secara individu di rumah. Bagi yang tidak mampu menyelesaikan seluruh rakaat, diperbolehkan melaksanakan sesuai kemampuan tanpa merasa terbebani. Yang terpenting adalah menjaga konsistensi ibadah sepanjang Ramadan agar mendapatkan pahala yang diharapkan.

Selain itu, dianjurkan untuk menutup sholat Tarawih dengan sholat Witir. Sholat Witir bisa dilakukan dengan satu rakaat atau tiga rakaat sekaligus. Mengakhiri ibadah malam dengan sholat Witir merupakan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Dengan mengikuti tata cara sholat Tarawih yang benar, semoga ibadah sholat Tarawih kita diterima oleh Allah Swt. 

Mengingat keutamaan yang besar, sholat Tarawih menjadi kesempatan untuk meraih pahala berlimpah di bulan Ramadan. Setiap rakaatnya adalah bentuk penghambaan kepada Allah yang semakin mendekatkan seorang hamba kepada-Nya. Oleh karena itu, mari kita menghidupkan malam-malam Ramadan dengan sholat Tarawih dan ibadah tambahan lainnya. 

Baca Juga Artikel Lainnya