5 Persiapan Menyambut Ramadhan
hero

5 Persiapan Menyambut Ramadhan

23 February 2024 |Artikel

5 Persiapan

Menyambut Ramadhan

 

Persiapan Ramadhan menjadi momen yang dinanti oleh umat Muslim setiap tahunnya. Dalam menyambut bulan suci ini, umat Islam di seluruh dunia perlu melakukan berbagai persiapan agar bisa mendapatkan banyak keutamaan di Bulan Ramadhan. 

Mulai dari mempersiapkan diri secara spiritual hingga menata kembali pola hidup sehari-hari, Ramadhan memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT. Suasana Ramadhan juga menjadi waktu yang istimewa di mana kebersamaan dan kepedulian semakin terasa kental. 

Persiapan Ramadhan bukanlah sekadar menunggu datangnya bulan penuh berkah ini. Lebih dari itu, diperlukan upaya untuk membersihkan hati dan memperbaiki sikap serta perilaku. Terdapat amalan menyambut Ramadhan serta kewajiban-kewajiban yang harus kita tunaikan. 

Dengan persiapan yang matang, diharapkan setiap Muslim dapat mengoptimalkan ibadah serta meraih keberkahan dan ampunan Allah SWT di bulan Ramadhan yang mulia. Berikut 5 persiapan penting menyambut bulan Ramadhan yang perlu kita lakukan.

Membayar Hutang Puasa Ramadhan

Bayar hutang puasa Ramadhan merupakan suatu kewajiban yang ditegaskan dalam ajaran Islam. Setiap muslim yang telah mencapai baligh dan berakal diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Hal ini termasuk dalam salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim. 

Bagi wanita atau orang-orang yang memiliki udzur tertentu, kewajiban ini tetap berlaku. Namun terdapat keringanan jika ada kondisi tertentu seperti hamil, menyusui, atau dalam kondisi sakit yang membuatnya tidak mampu menjalankan puasa. Dalam konteks ini, penting untuk memahami ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pembayaran hutang puasa Ramadhan.

Referensi mengenai kewajiban bayar hutang puasa Ramadhan dapat ditemukan dalam berbagai sumber, termasuk kitab-kitab fiqih dan hadits-hadits Rasulullah SAW. Salah satu rujukan yang umum digunakan adalah buku Ahkam Ash-Sholah: Panduan Lengkap Hukum-Hukum Seputar Sholat oleh Syaikh Ali Raghib. 

Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa wanita yang tidak mampu menjalankan puasa Ramadhan karena alasan tertentu, seperti hamil atau menyusui, diberi keringanan untuk tidak berpuasa. Namun demikian, mereka tetap memiliki kewajiban untuk membayar hutang puasa tersebut di luar bulan Ramadhan.

Dalam Islam, pembayaran hutang puasa dilakukan dengan melakukan qadha, yaitu mengganti puasa yang tertinggal di hari-hari lain di luar bulan Ramadhan. Orang-orang yang memiliki hutang puasa Ramadhan diwajibkan untuk melaksanakan qadha puasa sesegera mungkin setelah kondisinya memungkinkan. 

Seperti yang dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 184:

"(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Baqarah: 184).

Meskipun demikian, terdapat keringanan dalam menentukan waktu pelaksanaan qadha puasa.  Ditegaskan dalam hadits Aisyah RA yang menyatakan bahwa ia membayar hutang puasanya pada bulan Sya'ban.

Mengingat bayar hutang puasa Ramadhan hukumnya wajib, maka kita perlu memastikan sudah menunaikannya sebelum datang Bulan Ramadhan berikutnya. Namun, jika kondisi kesehatan tidak meungkinkan untuk melakukan qhada puasa, maka bisa bayar hutang puasa dengan fidyah sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan.

Membayar Fidyah Sesuai Ketentuan

Beberapa kriteria yang memenuhi syarat untuk membayar fidyah antara lain adalah orang tua yang renta dan tidak mampu untuk berpuasa dan orang yang sakit parah dengan kemungkinan kesembuhan yang kecil. Serta ibu hamil atau menyusui yang memperhatikan kondisi kesehatan diri atau bayinya berdasarkan rekomendasi dokter.

Cara bayar hutang puasa dengan fidyah dapat dilakukan dengan memberikan makanan pokok seperti gandum atau beras kepada orang miskin. Misalnya, jika seseorang tidak berpuasa selama 30 hari, maka ia harus menyediakan fidyah sebanyak 30 takar, di mana masing-masing takar setara dengan 1,5 kg. Fidyah tersebut dapat diberikan kepada 30 orang fakir miskin atau dibagikan kepada beberapa orang sesuai kebutuhan.

Menurut kalangan Hanafiyah, fidyah juga dapat dibayar dalam bentuk uang dengan mengacu pada harga kurma atau anggur seberat 3,25 kilogram untuk setiap hari puasa yang ditinggalkan. Hal ini merupakan upaya untuk mempermudah pembayaran fidyah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 07 Tahun 2023 untuk wilayah Ibukota DKI Jakarta Raya dan Sekitarnya, nilai fidyah dalam bentuk uang telah ditetapkan sebesar Rp60.000 per hari per jiwa. Hal ini bertujuan untuk memberikan pedoman yang jelas bagi umat Muslim dalam membayar fidyah sesuai dengan nilai yang berlaku.

5 persiapan menyambut ramadhan antara lain perbanyak membaca al quran

Perbanyak Bekal Ilmu

Persiapan Ramadhan meliputi kesiapan dalam hal pengetahuan dan pemahaman terhadap ajaran Islam. Hal ini penting agar ibadah yang kita lakukan tidak hanya menjadi rutinitas belaka, tetapi benar-benar bermakna sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz, "Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan." (Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15).

Hal ini menegaskan bahwa pengetahuan akan hukum-hukum agama, terutama terkait dengan ibadah puasa, menjadi kunci untuk menjalankan ibadah dengan benar dan mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya. Tanpa pengetahuan yang memadai, kita dapat melakukan kesalahan yang mengakibatkan ibadah menjadi tidak sah. 

Misalnya, tidak mengetahui hal-hal yang disunnahkan saat berpuasa dapat mengakibatkan kehilangan pahala yang seharusnya diperoleh. Begitu juga, tidak menyadari bahwa maksiat dapat mengurangi pahala puasa bisa membuat seseorang hanya merasakan lapar dan dahaga.

Perbanyak Taubat

Salah satu persiapan Ramadhan yang sangat dianjurkan oleh para ulama yaitu perbanyaklah taubat dan istighfar sebelum memasuki bulan suci ini. Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk melakukan introspeksi diri, meninggalkan kejelekan, dan memperbanyak kebaikan. 

Dijelaskan oleh Ibnu Katsir, terdapat beberapa syarat penting untuk taubat. Pertama, seseorang harus menghindari dosa untuk saat ini, artinya berhenti melakukan dosa tersebut. Kedua, menyesali dosa yang telah lalu dengan sungguh-sungguh. Ketiga, bertekad untuk tidak mengulangi dosa tersebut di masa depan. 

Jika dosa yang dilakukan melibatkan hak sesama manusia, maka bagian dari taubat adalah untuk menyelesaikan atau mengembalikan hak tersebut kepada yang berhak. Inilah yang disebut dengan taubat nashuha, taubat yang tulus dan murni.

Doa untuk bertaubat yang bisa dijadikan sebagai amalan menyambut Ramadhan di antaranya:

“Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupun sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan),” (HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719).

persiapan ramadan salah satunya adalah perbanyak ibadah

Menjelang Ramadhan, banyak orang mengirim pesan maaf secara online. Meminta maaf memang dianjurkan dalam Islam, terutama jika kita telah berbuat salah kepada orang lain. Namun, penting untuk diingat bahwa meminta maaf seharusnya dilakukan secara tulus dan bermakna. Bukan sekadar rutinitas yang dilakukan tanpa alasan yang jelas, apalagi jika tidak ada kesalahan yang disadari. 

Perbanyak Ibadah dan Berdoa Kemudahan dari Allah

Secara khusus tidak dijelaskan amalan menyambut Ramadhan, hanya saja kita dianjurkan menyambutnya dengan kegembiraan, syukur, dan kebahagiaan karena diberi kesempatan untuk menjalani bulan yang penuh berkah ini. Persiapan Ramadhan yang perlu dilakukan yaitu memperbanyak ibadah agar terbiasa ketika memasuki Bulan Ramadhan. 

Penting untuk memahami bahwa kemudahan dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan adalah anugerah dari Allah. Manusia pada hakikatnya lemah, tentu akan sulit jika menjalani ibadah jika tanpa pertolongan dan bimbingan Allah. 

Doa juga menjadi salah satu kunci dalam persiapan Ramadhan. Memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah seperti shalat malam, puasa, bersedekah, mengkhatamkan Al-Qur'an, dan melakukan kebaikan lainnya adalah langkah yang dianjurkan. 

5 persiapan penting menyambut bulan Ramadhan yang telah disebutkan perlu kita terapkan agar dapat beribadah di Bulan Ramadhan dengan penuh keberkahan. Dengan berbekal niat yang tulus dan tekad yang kuat, mari kita sambut Ramadhan dengan penuh semangat dan keikhlasan. Selamat menyambut bulan penuh rahmat dan ampunan, semoga kita semua menjadi lebih baik.

 

Baca Juga Artikel Lainnya