Bulan Islam hari ini dapat diketahui dengan melihat kalender, baik kalender Hijriah maupun Masehi. Pada kalender Masehi, tanggal Hijriah biasanya ditulis dalam angka Arab dan ukurannya lebih kecil.
12 Bulan Hijriah
Sebagaimana kalender Masehi, kalender Islam juga memiliki 12 bulan Hijriah. Berikut ini daftar 12 nama bulan Islam:
-
Muharram: Bulan pertama dalam kalender Hijriah dan termasuk salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam.
-
Safar: Bulan kedua. Nama ini berasal dari kata “safar” yang artinya kosong. Pada bulan ini, orang-orang Arab melakukan perjalanan sehingga rumah mereka kosong.
-
Rabi’ul Awal: Bulan ketiga ini menandakan awal musim semi di kawasan Arab.
-
Rabi’ul Akhir: Bulan keempat yang merupakan bagian akhir musim semi.
-
Jumadil Awal: Bulan kelima ini menjadi awal musim kering.
-
Jumadil Akhir: Bulan keenam ini merupakan akhir dari musim kering.
-
Rajab: Bulan ketujuh yang termasuk salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Pada bulan ini, orang-orang Arab banyak berdiam di rumah. Mereka tidak pergi berperang untuk menghormati bulan yang mulia ini.
-
Sya’ban: Bulan kedelapan. Pada bulan ini, masyarakat mulai bersiap untuk melakukan perang. Mereka berpencar dan membagi wilayah untuk mencari air.
-
Ramadhan: Bulan kesembilan ini merupakan bulan suci bagi umat Islam. Pada bulan ini, umat Islam diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh.
-
Syawal: Bulan kesepuluh ini merupakan musim unta melahirkan.
-
Dzulkaidah: Bulan kesebelas ini diartikan sebagai duduk atau istirahat. Pasalnya, pada bulan ini, orang Arab biasanya beristirahat di rumah setelah melakukan perang.
-
Dzulhijjah: Bulan kedua belas ini merupakan waktu beribadah haji ke Makkah.
Mengenal Bulan Haram dalam Islam
Bulan haram dalam bahasa Arab disebut dengan “asyhurul hurum”. Bulan Haram artinya bulan yang dimuliakan sehingga pada bulan-bulan ini dilarang keras untuk melakukan peperangan atau tindak kekerasan lainnya. Dari 12 bulan Hijriah, ada 4 bulan Haram dalam Islam.
Baca Juga:
Cara Sedekah Subuh dan Keutamaannya
Berikut ini ayat tentang bulan Haram.
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhulmahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah [9]: 36).
Bulan apa saja yang termasuk bulan Haram? Mengenai hal ini, Rasulullah Saw. bersabda:
“Masa telah berputar bagaikan keadaan ketika diciptakannya langit dan bumi. Setahun itu adalah 12 bulan, 4 bulan di antaranya adalah bulan haram, tiga yang berurutan yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Dan Rajab yang terletak di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.” (HR Bukhari).
Keutamaan Bulan Haram
Bulan-bulan haram dianggap sebagai bulan yang mulia dan penuh berkah. Amal ibadah yang dilakukan pada bulan-bulan ini akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan bulan-bulan lainnya. Hal ini sebagaimana yang disampaikan dalam hadits riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada amal yang lebih afdal dibanding amal pada hari-hari ini.” Mereka bertanya, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab, “Tidak pula oleh jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun.” (HR Bukhari).
Baca Juga:
Amalan Bulan Safar dan Keutamaannya
Berdasarkan hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa bulan Haram memiliki keistimewaan tersendiri. Keempat bulan Haram dianggap sebagai bulan suci dan mulia sehingga tindak kekerasan dan maksiat sangat dilarang di bulan ini, termasuk melakukan peperangan.
Mengenai larangan berperang pada bulan Haram, Allah Swt. menyampaikannya dalam ayat tentang bulan Haram berikut ini.
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ
“Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah.” (QS. Al-Baqarah [2]: 217).
Amalan di Bulan Haram
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, berbuat baik, menjauhi perbuatan dosa, dan bertaubat. Sebab, bulan haram adalah waktu yang sangat istimewa bagi umat Islam. Dengan memahami keutamaan dan hikmah di balik penetapan bulan-bulan ini, diharapkan umat Islam dapat semakin meningkatkan kualitas iman dan takwanya.
1. Melakukan Puasa Sunnah
Puasa bukan hanya ibadah wajib di bulan Ramadhan, tetapi juga dianjurkan dalam bentuk puasa sunnah. Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan di luar bulan Ramadhan, tanpa adanya kewajiban secara syariat. Meskipun bersifat sunnah, puasa ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi pelakunya, terutama puasa sunnah pada 4 bulan Haram dalam Islam.
Beberapa puasa sunnah pada bulan Haram antara lain puasa Tasu’a dan Asyuro pada tanggal 9–10 Muharram, puasa sunnah tanggal 1–9 Dzulhijjah, dan puasa Rajab. Selain itu, disunnahkan juga untuk melakukan puasa Senin Kamis dan puasa ayyamul bidh pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan.
2. Menunaikan Ibadah Umroh
Bulan Dzulkaidah termasuk salah satu bulan Haram sekaligus bulan Haji. Pada bulan ini, Rasulullah Saw. pernah melakukan ibadah umroh sebanyak empat kali dan merupakan umrah beliau yang diiringi ibadah haji. Menurut Ibnu Qayyim, menunaikan umrah di bulan-bulan haji sama halnya dengan menunaikan haji di bulan-bulan tersebut.
Baca Juga:
3. Bersedekah
Pada dasarnya, sedekah sangat dianjurkan untuk dilakukan kapan pun tanpa melihat bulan tertentu. Namun, bersedekah pada bulan Haram memiliki keistimewaan tersendiri, misalnya sedekah pada hari Asyuro di bulan Muharram. Umat muslim yang bersedekah di bulan Muharram akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt. Hal ini sesuai dengan hadits dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah Saw. bersabda:
“Barang siapa memberi kelonggaran (nafkah) pada keluarganya pada hari Asyura, niscaya Allah akan memberikan kelonggaran (rezeki) kepadanya sepanjang tahun.” (HR Thabrani dan Baihaqi).
4. Memperbanyak Ibadah Lainnya
Mengingat keutamaan 4 bulan Haram dalam Islam, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada bulan-bulan tersebut. Ibadah mencakup banyak hal, tidak hanya shalat, puasa, dan umrah, tetapi juga menyantuni anak yatim, membantu orang yang membutuhkan, dan lain-lain.
Pada bulan Haram, Allah Swt. membuka pintu-pintu rahmat dan keberkahan yang sangat luas. Untuk memaksimalkan keutamaan bulan Haram, ketahui bulan Islam hari ini sehingga kita bisa memperbanyak amalan-amalan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt.