Jenis-Jenis Sedekah yang Paling Utama
hero

Jenis-Jenis Sedekah yang Paling Utama

1 November 2024 |Artikel

Macam-macam sedekah dalam Islam mencakup berbagai bentuk kebaikan, baik materi maupun non-materi. Sedekah adalah pemberian sukarela berupa harta atau kebaikan kepada orang lain dengan niat ikhlas karena Allah.

Sedekah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Al-Qur’an dan hadits. Manfaat sedekah dapat dirasakan oleh pemberi maupun penerima. Salah satu keutamaan sedekah adalah kemampuannya untuk menghapus dosa, seperti yang dinyatakan dalam hadits Rasulullah Saw. "Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api" (HR. Tirmidzi). 

Allah Swt. menegaskan, “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.” (QS. Al-Baqarah: 261).


Baca Juga:

Sedekah Nasi Jumat


Ayat ini menjelaskan betapa besar pahala yang akan diterima oleh mereka yang bersedekah dengan ikhlas, di mana satu kebaikan dapat dilipatgandakan hingga 700 kali. Dalam hal ini, sedekah mencakup pemberian harta, seperti uang, makanan, atau barang, kepada mereka yang membutuhkan. Namun, sedekah tidak terbatas pada harta. 

10 Macam sedekah yang Utama

Jenis-jenis sedekah juga mencakup perbuatan baik yang sederhana namun bermakna. Dalam hadits Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, disebutkan bahwa, “Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari di saat terbitnya matahari: berbuat adil terhadap dua orang (mendamaikan) adalah sedekah; menolong seseorang naik kendaraannya, membimbingnya, dan mengangkat barang bawaannya adalah sedekah; ucapan yang baik adalah sedekah; setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah; serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Dari hadits tersebut kita memahami bahwa segala bentuk kebaikan, baik ucapan maupun tindakan fisik, termasuk dalam kategori sedekah. Bahkan ada hadis senyum itu sedekah, Rasulullah Saw. menyebutkan, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah” (HR. Tirmidzi). Ini menunjukkan bahwa memberikan kebahagiaan kepada orang lain melalui senyum pun dihitung sebagai sedekah.

Macam-macam sedekah yang dianjurkan Rasulullah Saw. antara lain:

1. Sedekah Tersembunyi 

Sedekah yang diberikan secara diam-diam memiliki keutamaan lebih besar daripada sedekah yang dilakukan secara terang-terangan. Amalan ini dinilai lebih dekat kepada keikhlasan, karena tidak disertai rasa ingin dipuji oleh manusia. 

Keutamaan ini sangat jelas, khususnya jika diberikan kepada orang-orang fakir, karena dapat menjaga harga diri penerima sedekah. Allah Swt. berfirman, “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS. Al-Baqarah:271).

2. Sedekah Saat Sehat dan Kuat 

Bersedekah saat dalam keadaan sehat, kikir, serta masih memiliki harapan akan kekayaan, lebih utama daripada menunggu dalam keadaan sakit atau di ambang kematian. Hal ini menegaskan bahwa sedekah yang diberikan di saat masih kuat lebih berharga daripada yang diberikan pada waktu terpaksa.

“Seutama-utamanya sedekah adalah engkau bersedekah saat engkau dalam keadaan sehat, kikir, takut akan kefaqiran serta sedang mengharap kekayaan. Dan janganlah menunda-nundanya hingga ruhmu telah mencapai kerongkongan...” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Sedekah Setelah Menunaikan Kewajiban 

Setelah menunaikan kewajiban, seperti zakat atau nafkah kepada keluarga, sedekah dari harta yang tersisa memiliki keutamaan tersendiri. Sedekah dari kelebihan harta menunjukkan kebesaran jiwa dan kesadaran seseorang terhadap kebutuhan orang lain.

Rasulullah Saw. bersabda “Tidak ada sedekah kecuali dari harta yang lebih.” (HR. Al-Bukhari).

4. Sedekah Meskipun dalam Kekurangan 

Memberi sedekah saat berada dalam kekurangan juga termasuk jenis sedekah yang utama. Hal ini menunjukkan keikhlasan yang luar biasa, karena orang yang sedang dalam kesempitan tetap bersedia berbagi dengan sesama.

“Sedekah yang paling utama adalah pengorbanan orang yang kekurangan...” (HR. Abu Dawud).

5. Nafkah untuk Keluarga 

Memberikan nafkah kepada keluarga tidak hanya merupakan kewajiban, tetapi juga dianggap sebagai sedekah jika diniatkan untuk mencari ridha Allah. Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab terhadap keluarga memiliki pahala yang besar.


Baca Juga:

Sedekah untuk Palestina


“Apabila seorang memberi nafkah kepada keluarganya demi untuk mencari pahalanya (dari Allah), maka menjadi sedekah baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Sedekah kepada Sanak Famili Terdekat 

Memberikan sedekah kepada keluarga dekat lebih utama karena tidak hanya mendapatkan pahala sedekah, tetapi juga pahala menjaga silaturahmi. Ini sangat dianjurkan dalam Islam, terutama jika keluarga tersebut memang membutuhkan bantuan.

“Sedekah yang diberikan kepada orang miskin mendapat satu pahala, sedangkan sedekah yang diberikan kepada sanak famili mendapat dua pahala; pahala sedekah dan pahala silaturahmi.” (HR. Ahmad, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

7. Sedekah kepada Tetangga 

Memperhatikan tetangga, terutama yang dekat dengan kita, adalah bagian dari ajaran Islam. Sedekah kepada tetangga juga membawa pahala tersendiri, mengingat mereka adalah bagian dari komunitas terdekat yang harus saling mendukung.

Rasulullah Saw. bersabda, “Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa dia (tetangga) akan mendapat warisan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sangat dianjurkan bagi kita untuk memberikan sedekah kepada tetangga, walaupun nilainya tidak besar. Hal ini sesuai hadits Rasulullah Saw. “Sekiranya kamu masak kuah, maka perbanyaklah airnya. Dan bagilah tetanggamu.” (HR. Muslim).

8. Sedekah untuk Sahabat di Jalan Allah 

Memberikan sedekah kepada sahabat yang berjuang di jalan Allah atau yang memerlukan bantuan dalam aktivitas keagamaan, juga sangat dianjurkan. Ini memperkuat persaudaraan dalam Islam dan mendukung kebaikan bersama.

“Seutama-utama dinar adalah dinar yang belanjakan untuk keluarganya, dinar yang dibelanjakan untuk binatang untuk berperang di jalan Allah, dan dinar yang dibelanjakan untuk sahabat-sahabatnya di jalan Allah.” (HR. Muslim).

9. Sedekah dalam Jihad di Jalan Allah 

Sedekah yang dibelanjakan untuk keperluan jihad, baik berupa harta atau diri, memiliki keutamaan luar biasa. Allah sering mendahulukan jihad dengan harta di berbagai ayat Al-Qur'an. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran harta dalam mendukung perjuangan di jalan Allah.

macam-macam sedekah ada beberapa

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah...” (QS. At-Taubah:41).

10. Sedekah kepada Yatim dan Orang Miskin 

Sedekah yang diberikan kepada anak yatim atau orang miskin, terutama yang memiliki hubungan kekerabatan, sangat dianjurkan. Allah memuji mereka yang mendahulukan kepentingan orang lain, meskipun mereka sendiri dalam kekurangan.

“(yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir.” (QS. Al-Balad:13-16).

Contoh Sedekah dalam kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan macam-macam sedekah, baik yang bersifat materi maupun non-materi. Kita juga dapat memberikan sedekah yang termasuk sebagai sedekah jariyah.

Berikut beberapa contoh sedekah jariyah yang bisa kita lakukan:

1. Memberi Air Minum dan Menggali Sumur

Memberi air minum merupakan bentuk sedekah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Menggali sumur atau menyediakan akses air bersih bagi masyarakat menjadi sedekah jariyah, karena selama air tersebut dimanfaatkan, pahala bagi yang bersedekah akan terus mengalir tanpa henti. Ini termasuk perbuatan yang berdampak luas, mengingat pentingnya air bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

"Sebaik-baik sedekah adalah memberi air minum." (HR. Muslim)

2. Memberi Makan 

Memberi makan kepada orang yang membutuhkan merupakan salah satu bentuk sedekah yang memiliki dampak sosial besar. Tindakan ini tidak hanya meringankan lapar, tetapi juga menyebarkan rasa kasih sayang dan kebersamaan. Setiap suapan yang diberikan, terlebih kepada yang membutuhkan, akan terus mendatangkan pahala selama manfaat dari makanan tersebut masih dirasakan.

"Engkau beri makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun yang tidak kamu kenal." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

3. Membangun Masjid 

Salah satu bentuk sedekah jariyah yang paling mulia adalah membangun masjid. Masjid menjadi tempat ibadah yang digunakan secara kolektif oleh umat Muslim. Selama masjid tersebut digunakan untuk beribadah, pahala bagi yang membangunnya akan terus mengalir. Dalam Islam, membangun masjid dipandang sebagai amalan yang membawa keberkahan besar, karena ia merupakan pusat aktivitas spiritual dan sosial umat.

"Barangsiapa yang membangun masjid demi mencari wajah Allah, niscaya Allah bangunkan rumah baginya di surga." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

4. Menyebarkan Ilmu dan Membagikan Al-Qur'an 

Sedekah dalam bentuk ilmu juga termasuk sedekah jariyah yang abadi. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat atau membagikan mushaf Al-Qur'an kepada orang lain, selama ilmu tersebut dipelajari dan diamalkan, maka pahala akan terus mengalir. 


Baca Juga:

Sedekah 1 Juta Al Qur'an Untuk Indonesia


Ilmu agama yang benar dapat memberi petunjuk bagi umat untuk menjalani kehidupan sesuai dengan syariat Islam. Sehingga manfaat sedekah sangat besar tidak hanya untuk individu, tetapi juga masyarakat.

"Sesungguhnya termasuk amalan dan kebaikan orang mukmin yang masih mengalir setelah kematiannya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, atau anak shalih yang ditinggalkannya, atau mushaf Al-Qur'an yang diwariskannya, atau masjid yang dibangunnya, atau rumah singgah bagi para musafir yang dibangunnya, atau sungai yang dialirkannya, atau sedekah yang dikeluarkan dari hartanya saat sehatnya dan di masa hidupnya." (HR. Ibnu Majah; Shahih at-Targhib).

5. Membangun Tempat Singgah bagi Musafir dan Orang yang Membutuhkan 

Membangun tempat singgah bagi musafir atau orang yang membutuhkan seperti anak yatim dan para janda adalah salah satu bentuk sedekah jariyah yang bernilai besar. Tempat ini menjadi lokasi perlindungan dan istirahat bagi mereka yang dalam perjalanan jauh atau mereka yang membutuhkan bantuan. Selama fasilitas ini digunakan, pahala akan terus mengalir bagi orang yang membangunnya. 

"... atau rumah singgah bagi para musafir yang dibangunnya, atau sungai yang dialirkannya..." (HR. Ibnu Majah)

Dari perspektif sosial, manfaat sedekah sangat dirasakan oleh masyarakat luas, karena sedekah membantu meringankan beban orang-orang yang membutuhkan dan memperkuat solidaritas antar sesama. Dalam Islam, sedekah dianggap sebagai amalan yang dapat terus mengalirkan pahala bahkan setelah kematian, terutama dalam bentuk sedekah jariyah. 

Contoh sedekah yang bisa mengalirkan pahala jariyah di antaranya membangun fasilitas umum seperti masjid atau sumur, serta berinfak untuk menyebarkan ilmu. Ini merupakan bentuk sedekah jariyah yang terus memberikan pahala bahkan setelah kita tiada. Maka dari itu, setiap muslim dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan bersedekah, karena manfaatnya bukan hanya untuk kehidupan dunia, tetapi juga bekal yang abadi di akhirat.

 

Baca Juga Artikel Lainnya