Sejarah Khitan dalam Islam
Dalam sejarah Islam, khitan sudah dikenal sejak zaman Nabi Ibrahim AS.
Seperti disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA oleh Imam Bukhari, Muslim, Baihaqi, dan Imam Ahmad, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Ibrahim Khalil Ar-Rahman berkhitan setelah berumur 80 tahun dengan menggunakan kapak.”
Namun, terdapat sejumlah literatur yang menerangkan bahwa praktik khitan telah ada sejak zaman Nabi Adam AS. Bahkan, bangsa-bangsa terdahulu juga melakukan praktikkhitan. Hal ini dibenarkan dengan penemuan-penemuan bersejarah seperti prasasti dan banyak literatur lainnya.
Syariat ini diperintahkan untuk dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim AS karena pada masa itu banyak keturunan Nabi Adam AS yang telah melupakan syariat untuk berkhitan. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk menghidupkan kembali tradisi yang menjadi fitrah umat manusia itu.
Ajaran berkhitan yang dicontohkan Nabi Ibrahim tersebut diikuti oleh para Nabi dan Rasul sesudahnya. Mereka pun mengajarkan hal itu kepada umatnya masing-masing.
Sebelum datangnya agama Islam, bangsa Arab juga sudah terbiasa melakukan khitan. Hal ini dilakukan untuk mengikuti tradisi leluhur mereka, yaitu ajaran Ibrahim AS.
Pada masa Islam, khitan dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap kedua cucunya, Hasan bin Ali bin Abi Thalib dan Husein bin Ali bin Abi Thalib, pada saat masing-masing baru berusia tujuh hari. Sementara itu, menurut hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dan Ibnu Abdul Bar, Rasulullah SAW telah berkhitan sejak dilahirkan.
Manfaat Khitan
Sebenarnya, apakah khitan hanya sekedar mengikuti tradisi leluhur dan perintah Allah SWT? Ataukah ada hikmah yang dapat diambil dari praktik khitan ini?
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kedokteran, saat ini telah diketahui berbagai manfaat khitan bagi kesehatan, diantaranya:
- Kesehatan Lebih Terjaga
Orang yang sudah dikhitan akan memiliki kemudahan dalam menjaga kebersihan dirinya. Dengan kebersihan tubuh yang jauh lebih terjaga pada area kemaluan setelah dikhitan, maka tubuh pun akan terhindar dari kuman dan bakteri sehingga lebih sehat.
- Mencegah Terkena Penyakit
Penyakit infeksi saluran kemih dan fimosis adalah beberapa contoh penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan khitan. Terkena infeksi saluran kemih yang parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
- Menurunkan Resiko Terkena Kanker
Dengan berkhitan, tidak hanya menurunkan resiko terkena kanker prostat dan kanker penis. Melainkan juga mampu menurunkan resiko terkena kanker serviks pada pasangannya di kemudian hari.
Itulah sebagian manfaat khitan bagi kesehatan. Lalu, setelah mengetahui manfaatnya, bagaimana proses khitan dilakukan?
Beragam Metode Khitan
Ada berbagai cara dan teknik khitan yang bisa dilakukan. Mulai dari teknik operasi biasa atau disebut metode konvensional, hingga menggunakan alat potong yang sesuai perkembangan zaman.
Beragam metode ini ditujukan agar siapapun yang hendak melaksanakan proses khitan dapat lebih nyaman dan lebih cepat sembuh sehingga bisa beraktivitas seperti biasa. Metode yang tersedia saat ini antara lain adalah:
- Metode Konvensional
Khitan dengan metode ini dilakukan dengan cara memotong langsung ujung kulup dengan menggunakan alat potong seperti gunting dan pisau bedah. Metode ini telah digunakan sejak lama dan masih digunakan hingga saat ini. Kelebihan metode ini adalah minim resiko dan dapat digunakan untuk semua usia dan kalangan. Namun, proses penyembuhan metode ini cukup lama dan membutuhkan perawatan di rumah yang lebih seksama.
- Metode Laser (Electrical Cauter)
Metode laser menggunakan pemanas elektrik yang ditembakkan ke ujung penis untuk memotong kulup. Metode ini menjadi alternatif pilihan yang banyak disukai. Proses tindakan ini lebih cepat dibandingkan metode lain. Kelebihan metode ini adalah minim jahitan dan pendarahan. Proses penyembuhannya pun lebih cepat dan perawatannya lebih sederhana. Namun, metode ini memiliki resiko ikut terpotongnya kepala penis.
- Metode Klem
Metode ini dilakukan dengan cara memasang alat klem pada batang penis sesuai dengan ukuran. Setelah itu, ujung kulup dipotong dengan menggunakan pisau bedah. Klem akan terpasang pada penis hingga luka mengering. Kelebihan metode ini adalah tidak menggunakan jahitan dan minim pendarahan. Penyembuhan pun relatif cepat dan minim rasa nyeri. Namun, metode ini cukup mahal dan ada resiko klem menggantung di penis.
- Metode Stapler
Metode ini umumnya dilakukan pada remaja pria dan pria dewasa. Caranya dengan menggabungkan metode potong serta metode jahit dengan alat stapler berbentuk lonceng pada bagian dalam untuk melindungi kepala penis. Selanjutnya, ada lonceng lain di luar yang punya pisau bundar untuk memotong kulup. Kelebihannya, metode ini punya jahitan yang lebih kuat dan minim pendarahan. Namun, seperti metode klem, harganya cukup mahal. Stapler juga beresiko menggantung di kepala penis.
Peran Kita Bagi Masyarakat yang Memerlukan Khitan di Saat Pandemi
Yayasan Bangun Kecerdasan Bangsa (YBKB) berupaya hadir memenuhi kebutuhan masyarakat yang memerlukan khitan tapi masihterkendala biaya. Tidak hanya di saat pandemi, tapi sudah sejak tahun 2018YBKB selalu menutup akhir tahun dengan kegiatan Sunatan Massal di setiap akhir bulan Desember.
Di tahun 2020 ini, walau dalam kondisi pandemi Covid-19, kegiatan tahunan Sunatan Massal tetap akan dilaksanakan. Tentunya sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Sebelum kegiatan dilaksanakan, seluruh peserta kegiatan ini harus melewati prosedur Rapid Test dan serangkaian pemeriksaan kesehatan lainnya.
Saat pelaksanaan kegiatan pun baik peserta maupun petugas yang mendampingi akan dibagi menjadi beberapa sesi agar tidak terjadi penumpukan banyak orang dalam satu tempat dan satu waktu. Seluruh petugas pun dilengkapi dengan alat pelindung diri dan berbagai perlengkapan serta alat bantu lain.
Tentunya YBKB tidak dapat melaksanakan program ini sendirian. Peran besar para relawan, donatur, simpatisan dan tentunya petugas kesehatan sangat penting dan berarti. Saat pandemi Covid-19 ini adalah saatnya kita semakin merapatkan barisan dan bersama-sama melewatinya. Saling membantu dengan berpegangan tangan tanpa mempermasalahkan perbedaan yang ada.
Bagi siapa saja yang memiliki kelebihan secara harta, kami mengajak untuk dapat ikut berpartisipasi membantu sesama dengan menyisihkan sebagian harta sebagai wujud kepedulian. Sementara bagi siapa sajayang memiliki panggilan jiwa untuk membantu secara keahlian diri maupun waktu dan tenaga pun dapat menunjukkan kepeduliannya dengan membantu sesama sesuai kapasitas yang dimilikinya.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia, maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari kiamat, dan barang siapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat.” (HR Muslim)
Mari kita sukseskan program akhir tahun ini bersama-sama! Semoga Allah SWT mudahkan siapa pun yang ingin berpartisipasi membantu sesama melalui program Sunatan Massal 2020 ini. Aamiin …
Sumber :
Republika.co.id
Tempo.co
Klikdokter.com
Detik.com