Merdeka Belajar:
Pengertian, Tujuan, dan Kurikulum yang Diterapkan di Indonesia
Merdeka Belajar digadang-gadang mampu mewujudkan kesetaraan pendidikan di Indonesia. Merdeka Belajar adalah suatu konsep dalam dunia pendidikan yang memberikan kebebasan dan kemandirian kepada peserta didik dalam menentukan jalannya proses pembelajaran.
Seperti kita ketahui, sistem pendidikan di Indonesia selama ini belum sesuai harapan mengingat masih adanya keterbatasan akses, disparitas kualitas, serta kurangnya relevansi kurikulum. Diperlukan penyesuaian kurikulum untuk membenahinya. Nah, kurikulum Merdeka Belajar adalah salah satu solusinya.
Pengertian dan Tujuan Merdeka Belajar
Menteri Dikbudristek RI menjelaskan bahwa Merdeka Belajar adalah konsep pengembangan pendidikan dengan peran seluruh pemangku kepentingan sebagai agen perubahan.
Program Merdeka Belajar sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menegaskan bahwa pendidikan adalah serangkaian proses untuk memanusiakan manusia. Oleh karenanya pendidikan perlu didasarkan pada asas kemerdekaan.
Tujuan Merdeka Belajar antara lain untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi siswa dalam mengeksplorasi minat dan bakat masing-masing, sehingga dapat memilih jalur pendidikan yang sesuai. Hal ini akan menumbuhkan semangat belajar dan mendorong kemajuan bangsa.
Tujuan Merdeka Belajar dalam jangka panjang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mengembangkan potensi siswa. Sehingga Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia di masa depan memiliki integritas, kecerdasan, dan keterampilan yang unggul.
Konsep yang diperkenalkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI pada tahun 2020 ini memberikan kebebasan bagi siswa dalam menentukan jenjang pendidikan, jenjang pelajaran, dan jenjang keahlian yang ingin dipelajari.
Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Telah jelas disebutkan bahwa sistem pendidikan nasional harus dapat memberikan kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan berkualitas.
Kurikulum Merdeka Belajar
Berdasarkan penelusuran dari laman resmi Kemdikbud RI, kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler beragam disertai konten yang lebih optimal.
Sehingga peserta didik punya cukup waktu untuk mendalami konsep serta menguatkan kompetensi. Guru juga lebih leluasa memilih berbagai perangkat ajar sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat siswa.
Keunggulan kurikulum Merdeka Belajar adalah sebagai berikut:
-
Lebih Sederhana dan Mendalam
Kurikulum Merdeka Belajar dinilai lebih sederhana dan mendalam karena fokusnya pada materi yang benar-benar esensial serta mendorong pengembangan kompetensi. Sehingga proses pembelajaran bisa dilakukan secara menyenangkan dan tidak terburu-buru.
-
Interaktif
Keunggulan lainnya dari kurikulum Merdeka Belajar adalah bersifat interaktif. Peserta didik dan guru Merdeka Belajar bisa berinteraksi lebih intens dalam membahas pelajaran dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Merdeka dan Relevan
Bagi peserta didik di tingkat SMA dan perguruan tinggi juga bisa lebih merdeka dengan menentukan sendiri program peminatan yang ingin diikuti. Hal ini dapat disesuaikan dengan minat dan bakat serta kompetensi yang dibutuhkan industri. Sehingga angkatan kerja yang terbentuk nantinya lebih relevan untuk mendorong kemajuan bangsa.
Contoh Kurikulum Merdeka Belajar
Kurikulum Merdeka Belajar didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik dan meningkatkan kualitas pendidikan. Mulai tahun ajaran 2022/2023 satuan pendidikan diberikan pilihan dalam mengimplementasikan kurikulum sesuai kesiapan masing-masing.
Secara umum, kurikulum Merdeka Belajar terdiri dari tiga bagian, yakni:
-
Kurikulum Inti
Kurikulum inti merupakan kurikulum yang harus dikuasai oleh semua siswa dan mencakup mata pelajaran seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Kurikulum inti juga mencakup aspek karakter dan kepribadian yang harus dikembangkan oleh siswa.
-
Kurikulum Pilihan
Kurikulum pilihan merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa untuk memilih mata pelajaran yang ingin mereka pelajari. Mata pelajaran yang termasuk dalam kurikulum pilihan adalah mata pelajaran yang tidak termasuk dalam kurikulum inti.
-
Kurikulum Khusus
Kurikulum khusus merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa untuk memilih jenjang keahlian atau kejuruan yang ingin mereka pelajari. Kurikulum khusus terdiri dari beberapa jenjang keahlian atau kejuruan yang tersedia, seperti Kejuruan Teknik, Kejuruan Kesehatan, Kejuruan Pertanian, dan lain-lain.
Contoh kurikulum Merdeka Belajar untuk pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan penerapan literasi sesuai konteks sosial dan budaya di Indonesia. Misalnya model pedagogi genre, yakni penjelasan untuk membangun konteks, pemodelan, pembimbingan, dan pemandirian.
Contoh kurikulum Merdeka Belajar untuk pelajaran sains dasar dapat dilakukan dengan melibatkan peserta didik mengeksplorasi panca indra. Metode ajar yang digunakan bisa didesain untuk membuat program, menganalisis data, serta merancang model pembelajaran.
Contoh kurikulum Merdeka Belajar lainnya bisa dilihat dari pelajaran matematika. Di sini guru Merdeka Belajar dapat mengajak peserta didik untuk memecahkan persoalan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Implementasi Merdeka Belajar
Implementasi Merdeka Belajar menyesuaikan keadaan dan kesiapan dari satuan pendidikan. Melansir laman resmi Kemdikbud RI, terdapat tiga pilihan tahapan implementasi kurikulum Merdeka Belajar jalur mandiri yang dapat diaplikasikan, antara lain:
-
Mandiri Belajar
Pada pilihan mandiri belajar ini satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk menerapkan kurikulum Merdeka Belajar tanpa mengganti kurikulum yang sedang diterapkan. Pilihan ini berlaku untuk satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7, dan 10.
-
Mandiri Berubah
Pada pilihan mandiri berubah, satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menerapkan kurikulum merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7, dan 10.
-
Mandiri Berbagi
Pada tahapan ini satuan pendidikan mengimplementasikan kurikulum merdeka secara keseluruhan. Pilihan mandiri berbagi memberikan keleluasaan pada satuan pendidikan untuk mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar dalam penerapan kurikulum Merdeka Belajar.
Pendaftaran implementasi kurikulum merdeka telah dilakukan pada 6 Februari hingga 1 Maret 2023. Untuk dapat mengimplementasikan Merdeka Belajar dengan baik, sekolah perlu melakukan beberapa hal berikut:
-
Membuat Rencana Pembelajaran
Sekolah perlu membuat rencana pembelajaran yang mengacu pada kurikulum Merdeka Belajar. Rencana pembelajaran harus memberikan kebebasan bagi siswa dalam memilih mata pelajaran atau jenjang keahlian yang ingin mereka pelajari.
-
Menyediakan Fasilitas dan Sumber Belajar yang Cukup
Sekolah perlu menyediakan fasilitas dan sumber belajar yang cukup untuk mendukung pembelajaran. Fasilitas dan sumber belajar yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan siswa dan mata pelajaran atau jenjang keahlian yang ingin mereka pelajari.
-
Menerapkan Sistem Evaluasi yang Tepat
Sistem evaluasi yang tepat harus diterapkan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai mata pelajaran atau jenjang keahlian yang mereka pelajari. Evaluasi harus dilakukan secara objektif dan mempertimbangkan kebebasan yang diberikan kepada siswa dalam memilih mata pelajaran atau jenjang keahlian.
-
Melibatkan Orang Tua dalam Proses Pembelajaran
Orang tua perlu dilibatkan dalam proses pembelajaran peserta didik. Orang tua dapat memberikan dukungan dan motivasi kepada siswa dalam memilih mata pelajaran atau jenjang keahlian yang mereka pelajari.
-
Membuat Laporan Kemajuan Siswa
Sekolah perlu membuat laporan kemajuan siswa secara berkala kepada orang tua. Laporan ini harus memuat informasi mengenai kemampuan siswa dalam menguasai mata pelajaran atau jenjang keahlian yang mereka pelajari.
-
Memberikan Bimbingan dan Konseling
Sekolah harus memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa dalam memilih mata pelajaran atau jenjang keahlian yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Bimbingan dan konseling juga dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran.
-
Meningkatkan Kompetensi Guru
Sekolah perlu meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar dan membimbing siswa dalam meraih kebebasan belajar. Guru perlu mampu memahami dan mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar dengan baik.
Bagaimana kelanjutan Merdeka Belajar jika rezim berganti? Melansir Detik Edu, Kemendikbudristek RI telah menyiapkan strategi agar Merdeka Belajar dapat tetap berlanjut meskipun rezim berganti.
Merdeka Belajar bukan sekedar program, melainkan kebijakan dan sudah menjadi regulasi. Perbaikan perlu dilakukan agar semakin baik, namun arahnya harus tetap pada substansinya yang fokus pada kualitas pembelajaran.
Implementasi Merdeka Belajar membutuhkan peran aktif dari semua pihak, termasuk siswa, guru, orang tua, dan pemerintah. Dengan demikian, Merdeka Belajar dapat menjadi sebuah solusi guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kamu siap mendukung, kan?