Sejarah Nuzulul Quran dan Cara Memperingatinya
hero

Sejarah Nuzulul Quran dan Cara Memperingatinya

18 March 2024 |Artikel

Sejarah Nuzulul Quran

dan Cara Memperingatinya

 

Nuzulul Quran adalah peringatan yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia karena mengingatkan pada momen bersejarah turunnya wahyu pertama dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini menjadi titik awal dari penerimaan wahyu Al-Quran yang kemudian menjadi sumber pedoman hidup bagi umat Islam sampai akhir zaman.

Secara etimologi, pengertian Nuzulul Quran berasal dari bahasa Arab yang memiliki dua komponen utama: "Nuzul" dan "Quran." Kata "Nuzul" berasal dari akar kata "nazala" yang berarti "turun" atau "diturunkan." Sedangkan kata "Quran" merujuk pada Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam yang berisi wahyu Allah SWT kepada Muhammad SAW.

Nuzulul Quran adalah peringatan peristiwa turunnya Al-Quran dari Lauh Mahfudz ke langit dunia secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW. Proses penurunan Al-Quran dilakukan secara berangsur-angsur dengan mempertimbangkan latar belakang sosio, kultural, dan grafis masyarakat di dua kota utama, Mekkah dan Madinah.

Nuzulul Quran juga mengandung makna petunjuk Allah SWT tentang Al-Quran kepada seluruh penghuni langit dan bumi dalam semua aspeknya. Hal ini mencakup nilai-nilai, ajaran, hukum, serta petunjuk hidup yang terkandung dalam Al-Quran. Semuanya merupakan pedoman utama bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan berlandaskan ajaran agama.

Sejarah Nuzulul Quran

Sejarah Nuzulul Quran merupakan cerita yang memperlihatkan bagaimana wahyu Allah turun kepada Nabi Muhammad SAW dan menjadi dasar dari ajaran Islam. Malaikat yang menyampaikan wahyu adalah malaikat Jibril. 

Pertama kali Al-Qur’an diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan 610 M di Gua Hiro. Namun menurut sebagian ulama, Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar, sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Qadr, Allah swt berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya Al-Qur’an pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1000 bulan.” (QS Al-Qadr: 1-3).

Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan Kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS. Al-Alaq: 1-5).

Selanjutnya Al-Qur’an turun di Mekkah dan Madinah secara bertahap. "Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian." (Q.S. Al Isra: 106).

Proses turunnya Al-Qur'an kemudian dibagi menjadi dua periode besar, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah yang berlangsung selama 12 tahun lima bulan fokus pada ajaran aqidah dan tauhid dengan 86 surat yang diturunkan. 

Sementara periode Madinah selama sembilan tahun sembilan bulan, lebih menekankan pada muamalah, syariat, dan hukum Islam, dengan 28 surat yang diturunkan. Ayat terakhir yang turun adalah surat Al-Maidah ayat 5.

Selama proses turunnya Al-Qur'an, Nabi Muhammad SAW tidak bisa membaca dan menulis. Malaikat Jibril menyampaikannya langsung kepada Muhammad SAW. Kemudian para sahabat menuliskannya di berbagai media, seperti pelepah pohon kurma, kulit binatang, dan bahan-bahan lainnya. 

Mushaf Al Quran di antara dua lilin yang menyala di temaram malam hari

Setelah Rasulullah SAW wafat, muncul kekhawatiran akan kehilangan Al-Qur'an, terutama saat terjadi gejolak politik pada masa kekhalifahan Abu Bakar. Inisiatif untuk membukukan Al-Qur'an pun diambil dengan pimpinan Zaid bin Tsabit, yang kemudian diubah menjadi standar penulisan Utsmani pada masa Khalifah Utsman bin Affan.

Pembukuan Al-Qur'an menjadi langkah penting dalam sejarah Islam untuk memastikan keutuhan ajaran Islam. Proses ini juga menyatukan berbagai dialek yang ada di kalangan umat Islam, sehingga pembacaan dan pemahaman Al-Qur'an menjadi konsisten. 

Peringatan Nuzulul Quran pada setiap malam ke-17 Ramadhan adalah momen penting bagi umat Muslim. Peristiwa ini menjadi dasar dari perjuangan awal menyebarkan ajaran Islam di Jazirah Arab dan kemudian ke seluruh dunia. 

Keutamaan Nuzulul Quran 

Peristiwa Nuzulul Quran juga mengandung pesan universal tentang pentingnya ilmu, pengajaran, dan pencarian kebenaran. Malam mulia tersebut menjadi momen di mana petunjuk dari Allah SWT mulai menerangi dunia melalui ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an. 

Keutamaan Nuzulul Quran antara lain:

1. Penanda Awal Kenabian

Momen Nuzulul Quran dianggap sebagai penanda awal kenabian bagi Nabi Muhammad SAW. Pada malam tersebut, ayat Al-Qur’an pertama kali diturunkan yang menandai dimulainya misi kenabian dan pengajaran Islam. Ini merupakan momen penting yang menjadi fondasi bagi perjalanan Nabi Muhammad sebagai Rasulullah.

2. Awal Perjuangan Menyebarkan Islam

Nuzulul Quran menjadi awal dari perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat dalam menyebarkan agama Islam di Jazirah Arab dan kemudian ke seluruh dunia. Pada malam itu, dimulailah upaya besar untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar dan membawa pesan keselamatan bagi seluruh umat.

3. Pemberian Petunjuk Hidup

Momen Nuzulul Quran juga menandai pemberian petunjuk hidup yang komprehensif bagi umat Muslim. Al-Qur'an yang mulai diturunkan pada malam tersebut menjadi sumber utama ajaran agama Islam yang memberikan petunjuk tentang ibadah, etika, hukum, dan moralitas dalam kehidupan sehari-hari.

4. Peringatan untuk Umat Muslim

Nuzulul Quran juga merupakan peringatan bagi umat Muslim tentang pentingnya menghayati dan memahami ajaran Al-Qur'an secara mendalam. Setiap tahun, umat Muslim merayakan momen ini untuk mengamalkan pesan yang terkandung dalam Al-Qur'an serta mengingat kembali perjalanan awal Islam.

5. Pengingat Akan Kewajiban Dakwah

Nuzulul Quran juga mengingatkan umat Muslim akan kewajiban untuk berdakwah dan menyebarkan ajaran Islam. Malam tersebut menjadi dorongan bagi umat Muslim untuk terus menyebarkan pesan kebenaran dan kemuliaan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai bagian dari misi khalifah di bumi.

Cara Memperingati Nuzulul Quran

Saat kita merayakan Nuzulul Quran, kita mengakui keagungan Allah SWT yang menyampaikan pesan-pesan-Nya melalui kitab suci ini. Kita dapat memperingati Nuzulul Quran dengan penuh penghormatan, rasa syukur, dan kesungguhan dalam memahami serta mengamalkan ajaran yang terkandung di dalam Al-Qur'an.

Berikut beberapa cara memperingati Nuzulul Quran yang bisa kita lakukan:

1. Tadarus Al-Qur'an

Salah satu cara yang paling utama untuk memperingati Nuzulul Quran adalah dengan meningkatkan tadarus Al-Qur'an. Membaca, memahami, dan mengamalkan ayat-ayat suci Al-Qur'an menjadi cara yang sangat bermakna untuk memperingati turunnya kitab suci ini. Tadarus bisa dilakukan secara pribadi maupun dalam kelompok untuk memperoleh motivasi yang lebih besar.

al quran dibaca oleh-ayah ibu dan dua anak seusai shalat berjemaah

2. Mengikuti Pengajian Tematik

Mengikuti pengajian atau ceramah tematik yang berfokus pada sejarah, keutamaan, dan hikmah dari turunnya Al-Qur'an juga merupakan cara yang baik untuk memperingati Nuzulul Quran. Para ulama dan dai sering mengadakan pengajian khusus selama bulan Ramadan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Al-Qur'an.

3. Meningkatkan Ibadah

Meningkatkan ibadah shalat malam, terutama pada malam-malam terakhir Ramadan yang diyakini sebagai malam Lailatul Qadar, adalah cara yang sangat dianjurkan dalam memperingati Nuzulul Quran. Selain itu, melakukan dzikir dan berdoa secara khusyuk juga menjadi bagian penting dari kegiatan memperingati turunnya Al-Qur'an.

4. Mengadakan Acara Keagamaan

Cara memperingati Nuzulul Quran lainnya yaitu dengan mengadakan acara keagamaan seperti pengajian, kajian kitab, diskusi agama, dan ceramah Islam. Acara-acara ini dapat memberikan pengetahuan baru dan meningkatkan pemahaman terhadap isi Al-Qur'an.

5. Introspeksi Diri

Selain melakukan aktivitas ibadah dan pengajaran, memperingati Nuzulul Quran juga menjadi waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri. Melihat kembali perjalanan hidup, mengevaluasi kesalahan, serta berusaha memperbaiki diri sesuai dengan ajaran Al-Qur'an adalah bagian penting dari memperingati turunnya kitab suci ini.

Kita juga dapat memanfaatkan momen Nuzulul Quran untuk menyebarkan pesan kebaikan. Memberikan informasi positif tentang Islam, memberikan nasihat yang baik, dan berupaya menjadi teladan yang baik bagi lingkungan sekitar merupakan bentuk penghargaan terhadap Al-Qur'an.

Nuzulul Quran adalah peringatan turunnya Al-Qur'an yang menjadi landasan kehidupan bagi umat Islam. Dalam setiap ayatnya, Al-Qur'an memberikan petunjuk, pedoman, dan hikmah yang memandu umat manusia menuju kebaikan dan kesuksesan. 

Sebagai kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT, Al-Qur'an mengajarkan nilai-nilai universal tentang cinta, kasih sayang, keadilan, dan perdamaian. Oleh karena itu, memperingati Nuzulul Quran bukan hanya sekadar mengenang sejarah turunnya kitab suci, tetapi juga menghormati, memahami, dan mengamalkan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

 

Baca Juga Artikel Lainnya