Keutamaan membaca surat Al Waqiah kerap dikaitkan sebagai salah satu cara menarik rezeki. Setiap Muslim tentunya harus yakin bahwa semua rezeki adalah pemberian Allah Swt. Oleh karenanya, selain dianjurkan berusaha mencari rezeki halal melalui cara bekerja, berdagang, dan lainnya, kita juga perlu terus mendekatkan diri pada Allah swt.
Surat Al Waqiah sendiri merupakan surat ke-56 dalam Al-Qur’an yang tergolong Makkiyah, terdiri dari 97 ayat, 398 kata, dan 1.703 huruf. Mayoritas ulama berpendapat surat ini diturunkan di Makkah sebelum hijrah, meski ada pendapat lain bahwa sebagian ayatnya turun di Madinah atau saat perjalanan Rasulullah Saw. Namun, riwayat yang paling kuat tetap menyatakan bahwa surat ini diturunkan secara utuh di Makkah sebagai bagian dari peringatan keras tentang hari kiamat.
Nama “Al-Waqiah” berarti “Peristiwa Besar” atau “Hari yang Menentukan”, yakni hari kiamat. Tema utama surat ini adalah pembagian manusia ke dalam tiga kelompok: orang yang dekat dengan Allah, orang kanan (golongan taat), dan orang kiri (pendosa). Penjelasan tentang ganjaran dan azab pada masing-masing kelompok ini menjadi inti dari kandungan surat Al Waqiah.
Baca Juga:
Manfaat Al Matsurat sebagai Dzikir Pagi Petang
Ulama seperti Prof. Quraish Shihab dan Syekh Nawawi Al-Bantani menekankan bahwa surat ini penuh makna penting. Bacaan surat ini diyakini menumbuhkan kesadaran akan kehidupan akhirat. Karena itu, banyak umat Muslim yang menjadikannya amalan rutin, dengan harapan meraih faedah membaca surat Al Waqiah dan memperdalam pemahaman tentang manfaat membaca surat Al Waqiah.
Di antara banyaknya keutamaan surat Al Waqiah, salah satu yang paling sering diamalkan umat Islam adalah sebagai wasilah untuk memohon keluasan rezeki. Benarkah surat ini berkaitan dengan hal itu? Mari kita telaah bersama berdasarkan riwayat yang shahih dan penjelasan para ulama.
Keutamaan Membaca Surat Al Waqiah
Salah satu keutamaan membaca surat Al Waqiah yang paling dikenal adalah sebagai doa agar terhindar dari kefakiran. Dalam sebuah hadits, sahabat Ibnu Mas’ud berkata:
“Saya telah mengajarkan sesuatu pada mereka. Jika mereka membacanya, mereka tidak akan miskin. Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Barangsiapa membaca surat Al Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan tertimpa kefakiran selamanya.” (HR. Al-Baihaqi).
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dan beberapa perawi lain. Namun, para ulama hadits seperti Imam Ahmad, Abu Hatim Ar-Razi, Ad-Daruquthni, hingga Syaikh Al-Albani sepakat bahwa sanad hadits ini lemah karena terdapat perawi yang tidak terpercaya. Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ahadits Dha’ifah dan Dha’if Al-Jami’ menyebutkan bahwa hadits ini tidak dapat dijadikan hujjah dalam penetapan hukum syariat.
Meski begitu, sebagian ulama membolehkan mengamalkannya dalam konteks fadhailul a’mal atau keutamaan amal, selama tidak diyakini sebagai ibadah yang pasti disyariatkan. Serta tetap diiringi dengan pemahaman yang hati-hati serta tidak melanggar prinsip-prinsip dasar ajaran Islam.
Riwayat ini menjadi rujukan penting bagi umat Islam yang mencari cara menarik rezeki dengan pendekatan ruhani. Surat Al Waqiah diyakini sebagai bagian dari amalan yang dapat mendatangkan keberkahan, terutama bila dibaca secara rutin. Tidak sedikit kalangan Muslim yang menjadikan surat ini sebagai wirid harian, khususnya di waktu malam.
Baca Juga:
Imam Ghazali bahkan mencatat bahwa para wali biasa membaca surat ini di masa-masa sulit sebagai bentuk ikhtiar rohani. Ini menunjukkan bahwa faedah membaca surat Al Waqiah tak hanya bersifat ritual, tetapi juga menjadi sumber ketenangan dan keyakinan dalam menghadapi berbagai ujian hidup, termasuk kesempitan ekonomi.
Riwayat lain dari Abdullah bin Mas’ud juga memperkuat praktik ini. Saat menjelang wafat, ia berkata bahwa dirinya telah mengajarkan surat Al Waqiah kepada anak-anak perempuannya agar mereka tidak mengalami kemiskinan. Ia menegaskan, “Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia akan terhindar dari kemiskinan.” Ini menunjukkan bahwa kebiasaan tersebut telah hidup di kalangan sahabat.
Rasulullah Saw. juga pernah menyebut surat Al Waqiah sebagai salah satu surat yang membuat beliau beruban karena kandungan peringatannya yang begitu kuat. Dalam sebuah hadits disebutkan: “Yang membuatku beruban adalah (surat) Hud, Al Waqiah, Al Mursalat, Amma Yatasa’alun, dan Idza Syamsu Kuwwirat.” (HR. Tirmidzi). I
Ini mengisyaratkan bahwa Rasulullah Saw. sering membaca surat tersebut. Serta betapa dalam dan seriusnya isi surat ini karena menggambarkan peristiwa hari kiamat dan pembagian manusia ke dalam tiga kelompok berdasarkan amalnya.
Surat Al Waqiah memang penuh dengan pelajaran akhirat. Namun, secara tidak langsung juga memotivasi pembacanya untuk hidup lebih bertanggung jawab di dunia. Dari sini, manfaat membaca surat Al Waqiah dapat dirasakan secara lahir dan batin. Ia membentuk kesadaran bahwa rezeki bukan semata soal materi, tetapi juga keberkahan dan ketenteraman jiwa.
Banyak orang yang mencari surat Al Waqiah latin dan manfaatnya sebagai bentuk usaha memahami dan mengamalkan isinya meski belum lancar membaca Arab. Ini menunjukkan keinginan kuat untuk meraih manfaat dari surat ini tanpa terhalang kemampuan teknis. Upaya ini sangat positif dan perlu terus didukung dengan pembelajaran Al-Qur’an secara berkelanjutan.
Walau sebagian haditsnya lemah, para ulama menjelaskan bahwa amalan membaca surat Al Waqiah tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Justru, ia memperkuat hubungan hamba dengan Tuhannya dan mengajarkan nilai tawakal yang tinggi. Dengan membaca surat ini secara rutin, seseorang akan terdorong untuk hidup lebih lurus dan bersandar kepada Allah dalam urusan rezeki.
Selain sebagai pengingat tentang hari akhir dan pembagi golongan manusia, surat Al Waqiah juga menyimpan nilai-nilai penting dalam membangun mentalitas menghadapi dunia. Ayat-ayatnya menekankan bahwa kenikmatan maupun kesempitan dunia hanyalah sementara.
Dengan membaca dan merenungkan maknanya, seseorang akan terdorong untuk bersikap lebih tenang dalam menghadapi fluktuasi rezeki dan menjauhi keputusasaan. Inilah faedah membaca surat Al Waqiah yang seringkali luput dari perhatian, yaitu membentuk keteguhan hati dalam menerima takdir Allah.
Baca Juga:
Bolehkah Mengamalkan Surat Yusuf Ayat 4 untuk Wajah dan Jodoh?
Meski sebagian besar umat mengaitkan surat ini dengan rezeki, penting untuk menempatkannya dalam bingkai pemahaman yang proporsional. Tidak ada jaminan mutlak bahwa membaca surat ini akan membuat seseorang langsung kaya atau bebas dari kesulitan finansial.
Sebaliknya, surat ini mengajak pembacanya untuk bersikap ikhlas, disiplin dalam ibadah, serta giat berusaha dengan cara yang halal. Karena itu, membacanya hendaknya dijadikan bagian dari upaya memperbaiki hubungan dengan Allah, bukan sekadar sebagai cara menarik rezeki dalam pengertian materi semata.
Akhirnya, keutamaan membaca surat Al Waqiah tidak semata terletak pada lafalnya, tetapi juga pada niat, keyakinan, dan pemahaman terhadap maknanya. Surat ini bukan jimat atau syarat mutlak untuk kaya, melainkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah sambil terus berikhtiar.