1 Muharram jatuh pada tanggal berapa di tahun 2024 ini? Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, 1 Muharram 1446 H akan bertepatan dengan hari Minggu, 7 Juli 2024.
Momen pergantian tahun ini selalu dinanti oleh umat Islam. Bahkan ada yang secara khusus memanjatkan doa akhir tahun sebagai penutup bulan Dzulhijjah, bulan terakhir dalam 12 bulan Islam.
Menyambut Tahun Baru Hijriyah selalu menjadi waktu yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia, terdapat berbagai tradisi unik dalam menyambut bulan Muharram, misalnya perayaan malam satu suro. Namun bagaimana sebenarnya malam 1 Suro menurut Islam?
Meskipun perayaan malam 1 Suro lebih dikenal dalam budaya Jawa, bulan Muharram sendiri dikenal memiliki berbagai keistimewaan. Sebagai salah satu bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan, Muharram memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Lebih lanjut, ketahui 10 keistimewaan bulan Muharram dan amalan yang sebaiknya kita lakukan di momen pergantian tahun baru Islam ini.
10 Keistimewaan Bulan Muharram
Bulan Muharram menandai dimulainya tahun baru dalam kalender Hijriah dan dianggap sebagai salah satu bulan istimewa dalam Islam. Dengan banyaknya peristiwa penting dan penuh berkah yang terjadi di bulan ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan amal kebaikan.
Berikut keistimewaan bulan Muharram yang penting untuk diketahui.
1. Bulan yang Dimuliakan Allah
Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT, yaitu Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Bulan-bulan ini termasuk dalam ketetapan agama yang lurus dan harus dihormati. Kezaliman yang dilakukan dalam bulan-bulan haram ini dianggap lebih besar dosanya dibandingkan bulan lainnya.
"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu," (QS. At-Taubah: 36).
Baca Juga:
Muharram 1441 H: Yatim YBKB Got Talent
2. Disebut sebagai Syahrullah (Bulan Allah)
Muharram disebut "Syahrullah" yang artinya Bulan Allah. Pemberian nama khusus ini menunjukkan keistimewaan Muharram dibandingkan dengan bulan lainnya yang mencerminkan betapa bulan ini sangat dihormati di sisi Allah SWT.
Dalam hadits riwayat An-Nasai, dari Abu Dzar Al-Ghifari, disebutkan:
"Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, 'Malam apakah yang paling baik dan bulan apakah yang paling utama?' Beliau bersabda, 'Sebaik–baik malam adalah pertengahannya, dan seutama–utamanya bulan adalah bulan Allah yang kalian sebut dengan nama Al-Muharram,'" (HR. An-Nasai no. 4216).
3. Puasa yang Paling Utama Setelah Ramadhan
Meskipun Rasulullah SAW tidak berpuasa sebulan penuh di bulan Muharram seperti di bulan Ramadhan, beliau sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak puasa di bulan ini. Puasa di bulan Muharram, terutama pada hari Asyura, memiliki keutamaan besar.
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah (salat) fardu adalah salat malam," (HR. Muslim no. 1163).
4. Terdapat Hari Asyura
Hari Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, memiliki banyak keutamaan. Puasa pada hari Asyura sangat dianjurkan karena dapat menghapus dosa-dosa. Selain itu, Nabi SAW juga menganjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram (Tasua) untuk menyelisihi orang-orang Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram.
"Dan puasa hari Asyura aku berharap kepada Allah dapat menghapus (dosa) tahun sebelumnya," (HR. Muslim no. 1162).
“Sungguh jika aku masih hidup pada tahun depan, maka sungguh aku akan benar-benar berpuasa pada hari kesembilan,” (HR. Muslim no. 1134 dan Ibnu Majah no. 1736).
5. Peristiwa Hijrah Nabi SAW
Bulan Muharram tidak lepas dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa ini kemudian dijadikan patokan oleh Khalifah Umar ibn Khattab untuk memulai tahun hijriah dengan bulan Muharram. Peristiwa hijrah yang terjadi di bulan Muharram menandai perubahan besar dalam sejarah Islam dan menegaskan pentingnya bulan ini dalam kalender Islam.
6. Bulan Kemuliaan Para Nabi
Bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan di mana banyak peristiwa penting yang dialami oleh para nabi terjadi, khususnya pada hari Asyura. Beberapa peristiwa tersebut antara lain bertobatnya Nabi Adam AS, berlabuhnya kapal Nabi Nuh AS di Bukit Juhdi setelah banjir besar, diselamatkannya Nabi Yunus AS dari ikan paus, sembuhnya Nabi Ayyub AS dari penyakitnya, serta selamatnya Nabi Musa AS dari kejaran Firaun.
7. Pahala Dilipatgandakan
Keistimewaan bulan Muharram berikutnya adalah amalan-amalan kebaikan yang dilakukan di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya. At-Thabari dalam tafsirnya menyebutkan bahwa bulan Muharram adalah bulan yang suci lagi diagungkan kehormatannya. Oleh karena itu, segala amalan baik yang dilakukan di bulan ini akan mendapat pahala yang lebih besar, sedangkan amalan buruk akan dilipatgandakan dosanya.
8. Lebarannya Anak Yatim
Bulan Muharram, terutama pada tanggal 10 (Hari Asyura), juga dikenal sebagai hari raya anak yatim. Menyantuni anak yatim pada hari Asyura adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dan membawa banyak berkah. Pada hari ini, umat Islam dianjurkan untuk menyantuni anak yatim, sesuai dengan hadits Nabi SAW:
"Siapapun orang yang mengusap kepala anak yatim (menyantuni/menyayangi) pada hari Asyura 10 Muharram, maka Allah akan angkat derajatnya sebanyak rambut anak yatim yang terusap oleh tangannya," (Hadits ke-212 dari Kitab Tanbih al-Ghafilin).
Baca Juga:
Menyambut Lebaran Yatim, Ayo Bantu Dana Pendidikan Mereka
9. Bulan Ibadah
Bulan Muharram juga disebut sebagai bulan ibadah karena di bulan ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan ibadah seperti puasa, shalat malam, dan sedekah. Meskipun puasa di bulan Muharram tidak diwajibkan, memperbanyak puasa sunnah di bulan ini adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan pahala yang besar.
10. Larangan Berperang
Salah satu keistimewaan bulan Muharram adalah larangan berperang di bulan-bulan haram atau mulia. Larangan ini berlaku juga di bulan Muharram, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 217:
"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah, 'Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar,'" (QS. Al-Baqarah: 217).
Larangan berperang di bulan-bulan haram termasuk bulan Muharram menunjukkan betapa Allah memuliakan bulan ini, dan pelanggaran terhadap larangan ini dianggap sebagai dosa besar.
Amalan di Bulan Muharram
1 Muharram jatuh pada tanggal yang menandai awal dari 12 bulan Islam. Bulan ini memiliki keistimewaan khusus bagi umat Muslim. Salah satu amalan utama yang dianjurkan adalah puasa, terutama pada hari Asyura (10 Muharram), yang merupakan puasa sunnah paling utama setelah Ramadhan. Selain puasa, memperbanyak amalan shalih dan taubat juga sangat dianjurkan karena bulan ini adalah waktu yang penuh berkah dan pahala.
Namun, beberapa praktik seperti narasi khusus doa akhir tahun dan ritual malam 1 suro menurut Islam tidak memiliki dasar yang jelas dalam syariat. Mengkhususkan ibadah tertentu pada waktu tertentu tanpa dalil yang sahih bisa termasuk bid’ah, yang dapat membuat amalan tersebut tertolak.
Memperbanyak ibadah dan memanjatkan doa akhir tahun tentunya sangat baik. Akan tetapi mengadakan doa khusus di akhir tahun atau merayakan malam 1 suro dengan beragam ritual yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya sebaiknya tidak dijadikan bagian dari ibadah.
Dalam menjalankan ibadah, penting bagi umat Muslim untuk berpegang pada tuntunan yang jelas dari Al-Qur'an dan Hadis. Kita harus menghindari amalan yang tidak ada tuntunannya.
Bulan Muharram adalah salah satu bulan dalam Islam yang penuh dengan kesempatan untuk mendapatkan pahala besar dan meningkatkan ketaatan. Dengan fokus pada amalan yang dianjurkan, kita bisa memanfaatkan bulan ini sebaik mungkin. Semoga kita semua diberi kemudahan untuk menjalankan amalan-amalan yang disyariatkan.
Baca Juga:
Jangan Lewatkan Amalan-Amalan di Bulan Muharram