Jumadil Akhir adalah bulan keenam dalam kalender Hijriah yang ditetapkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab Ra pada tahun ke-17 H. Penanggalan ini dibuat agar umat Islam memiliki acuan waktu yang jelas dalam peristiwa sejarah maupun urusan administrasi.
Bulan Jumadil Akhir terletak setelah Jumadil Awal dan sebelum Rajab. Nama Jumadil berasal dari kata jamada (جَمَدَ) yang berarti beku atau dingin, karena pada masa itu Jazirah Arab mengalami musim dingin sehingga air membeku layaknya es. Tambahan kata akhirah bermakna “terakhir,” menandakan penutup musim dingin setelah bulan Jumadil Awal.
Baca Juga:
9 Amalan Bulan Rajab Menurut Sunnah
Pemahaman tentang asal-usul nama dan posisi Jumadil Akhir bulan keberapa dalam kalender hijriah menjadi penting agar umat tidak terjebak pada anggapan tanpa dasar. Termasuk untuk menjawab pertanyaan Jumadil Akhir apakah boleh menikah. Ketahui juga keutamaan dan amalan bulan Jumadil Akhir sesuai dalil yang shahih.
Peristiwa Penting di Bulan Jumadil Akhir
Bulan Jumadil Akhir menjadi saksi sejumlah peristiwa bersejarah yang meninggalkan jejak penting dalam perjalanan Islam. Di antaranya adalah:
1. Kelahiran Sayyidah Fatimah Az-Zahra
Pada tanggal 20 Jumadil Akhir, lima tahun sebelum masa kenabian, lahirlah Fatimah Az-Zahra radhiyallahu ‘anha, putri tercinta Rasulullah Saw. dari Sayyidah Khadijah. Beliau dikenal sangat mirip dengan ayahnya dalam akhlak, keteguhan, dan kelembutan hati. Sosoknya menjadi teladan agung bagi perempuan Muslim sepanjang zaman.
2. Wafatnya Abu Bakar As-Shiddiq dan Pengangkatan Umar bin Khattab
Pada 22 Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah, khalifah pertama umat Islam, Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu wafat. Berdasarkan wasiat beliau dan sabda Nabi, kepemimpinan kemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah Saw. bersabda:
“Teladanilah dua orang dari para sahabatku sepeninggalku, yaitu Abu Bakar dan Umar...” (HR. Tirmidzi No. 3741).
3. Perang Mu’tah
Pertempuran besar antara kaum Muslimin dan pasukan Romawi terjadi di Mu’tah, wilayah Syam. Meski jumlah pasukan Muslim jauh lebih sedikit, keberanian dan keikhlasan mereka melahirkan teladan abadi tentang jihad, kesabaran, dan pengorbanan di jalan Allah.
4. Perang Yarmuk
Perang Yarmuk berlangsung di sekitar Sungai Yarmouk selama enam hari. Pasukan Muslim yang dipimpin Khalid bin Walid dan kemudian Abu Ubaidah bin Al-Jarrah berhasil mengalahkan Byzantium yang jumlahnya berkali lipat lebih besar. Kemenangan ini menandai titik balik besar dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah Syam.
5. Kemenangan Pasukan Muslim atas Byzantium
Selain Yarmuk, catatan sejarah bulan Jumadil Akhir juga merekam kemenangan kaum Muslimin atas pasukan Byzantium di pertempuran lain. Dengan strategi cerdas dan iman yang teguh, pasukan Muslim mampu mengalahkan kekuatan besar imperium dunia kala itu.
Rangkaian peristiwa bersejarah di atas menunjukkan bahwa bulan Jumadil Akhir menyimpan banyak pelajaran berharga bagi umat Islam. Semuanya menegaskan keutamaan bulan ini sebagai momentum untuk memperkuat iman, meneladani perjuangan para sahabat, serta mengambil hikmah dari perjalanan sejarah Islam. Kita dianjurkan untuk mengoptimalkan amalan bulan Jumadil Akhir.
Amalan Bulan Jumadil Akhir
Meskipun dalam syariat tidak ada amalan bulan Jumadil Akhir secara khusus, umat Islam tetap dianjurkan memperbanyak ibadah umum seperti puasa sunnah, shalat sunnah, dzikir, doa, dan sedekah. Amalan-amalan ini berlaku sepanjang tahun dan tetap memiliki nilai besar ketika dilakukan di bulan Jumadil Akhir.
Baca Juga:
Berikut beberapa amalan bulan Jumadil Akhir yang bisa kita optimalkan:
1. Puasa Ayyamul Bidh (Tanggal 13, 14, dan 15)
Puasa sunnah di pertengahan bulan Hijriah sangat dianjurkan, termasuk di bulan Jumadil Akhir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Puasa tiga hari setiap bulan seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim). Amalan ini melatih kesabaran sekaligus mendatangkan pahala berlipat.
2. Memperbanyak Dzikir, Doa, dan Shalawat
Selain ibadah khusus, memperbanyak istighfar, dzikir, dan shalawat merupakan amalan utama di bulan ini. Membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir setiap hari dapat memperkuat hati, menenangkan jiwa, sekaligus mendekatkan diri kepada Allah Swt.
3. Sedekah dan Amal Sosial
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sedekah tidak akan mengurangi harta.” (HR. Muslim). Di bulan Jumadil Akhir ini, memperbanyak sedekah dan membantu sesama adalah wujud syukur atas nikmat Allah serta sarana membersihkan harta.
4. Mempersiapkan Pernikahan dengan Niat yang Lurus
Tidak sedikit orang yang bertanya: “Jumadil Akhir apakah boleh menikah?” Jawabannya, tidak ada larangan dalam syariat untuk melangsungkan akad nikah di bulan ini. Justru, bulan Jumadil Akhir bisa menjadi momentum baik untuk memulai kehidupan baru, meneladani rumah tangga mulia Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra.
5. Shalat Sunnah di Malam 10 Jumadil Akhir
Dalam sebagian literatur disebutkan adanya anjuran melaksanakan shalat sunnah pada malam 10 Jumadil Akhir. Namun, para ulama hadits menegaskan tidak ada dalil shahih yang secara khusus menetapkan shalat ini. Karenanya, jika seorang Muslim ingin memperbanyak ibadah pada tanggal tersebut, dapat dilakukan dalam bentuk shalat sunnah mutlak, doa, dzikir, dan ibadah lainnya tanpa meyakini adanya ketentuan khusus dari syariat.
6. Shalat Sunnah Akhir Bulan
Menjelang pergantian bulan, umat Islam dianjurkan menunaikan shalat sunnah empat rakaat setelah Maghrib dengan satu atau dua salam. Amalan ini disertai memperbanyak tasbih, sebagai bentuk syukur dan doa agar Allah Swt. memberi keberkahan di bulan berikutnya.
7. Beribadah dengan Ilmu
Setiap ibadah dalam Islam harus didasari dengan ilmu agar sesuai tuntunan syariat dan tidak jatuh pada amalan yang keliru. Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah akan memahamkannya dalam urusan agama.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menegaskan bahwa memahami dalil dan penjelasan ulama adalah kunci agar amalan bulan Jumadil Akhir maupun ibadah lainnya dilakukan benar sesuai petunjuk Rasulullah Saw.
Waktu adalah salah satu nikmat Allah Swt. yang paling mahal dan tidak bisa ditebus kembali. Bulan demi bulan dalam kalender hijriah, termasuk Jumadil Akhir, menjadi tanda bahwa perjalanan hidup kita semakin mendekati akhir.
Baca Juga:
Allah Swt. berfirman: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1–3). Surah ini mengingatkan bahwa waktu hanya bernilai bila diisi dengan iman, amal, dan ketekunan dalam kebaikan.
Karenanya, menjaga konsistensi dalam ibadah adalah kunci agar hidup kita penuh keberkahan. Tidak harus dengan amalan bulan Jumadil Akhir yang besar, tetapi ibadah sederhana yang dilakukan terus-menerus dengan ikhlas lebih dicintai oleh Allah.
Rasulullah Saw. bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling kontinu meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Semoga kita termasuk hamba yang mampu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Kita bisa mengisi hari-hari dengan ibadah, ilmu, dan amal shalih. Sehingga setiap langkah menjadi bekal terbaik menuju perjumpaan dengan Allah Swt.