Keutamaan Bulan Rajab
hero

Keutamaan Bulan Rajab

20 January 2025 |Artikel

Tanggal 1 Rajab menjadi penanda mulainya salah satu dari 4 bulan yang dimuliakan Allah. Sebagai bagian dari bulan haram, terdapat hikmah bulan Rajab yang menjadikannya istimewa. Doa Bulan Rajab, seperti “Allahumma barik lana fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhana,” mengungkapkan harapan agar diberikan keberkahan dan kelancaran menjalani bulan-bulan penuh kebaikan.

Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan Bulan Rajab. Amalan di bulan Rajab antara lain memperbanyak dzikir, sedekah, dan membaca Al-Qur’an. Bulan ini juga sering dimanfaatkan untuk melunasi utang puasa Ramadhan sebelumnya.

Tidak ketinggalan, sebaiknya kita juga memperbanyak puasa sunnah. Jenis puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, atau puasa Daud dapat diamalkan agar kita memperoleh fadhilah puasa Rajab sesuai tuntunan Rasulullah Saw. Meskipun tidak ada dalil khusus yang mengkhususkan puasa di bulan ini, Rasulullah Saw. bersabda, "Berpuasalah di bulan-bulan haram," (HR. Abu Dawud). 


Baca Juga:

9 Amalan Bulan Rajab Menurut Sunnah


Mengapa Bulan Rajab begitu istimewa? Untuk menambah motivasi dalam memperbanyak amalan Bulan Rajab, ada baiknya kita memahami hikmah bulan Rajab. Simak keutamaan Bulan Rajab dalam penjelasan berikut!

1. Bulan Rajab Termasuk dalam Empat Bulan yang Dimuliakan Allah

Seperti disebutkan di awal, Bulan Rajab adalah salah satu dari 4 bulan yang dimuliakan Allah. Hal ini ditegaskan langsung dalam Al-Qur’an surah At-Taubah ayat 36:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36).

ibadah saat bulan Rajab menjadi salah satu keutamaan tersendiri

Hadits Rasulullah Saw. dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu juga menjelaskan,“Setahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya empat bulan haram: tiga berturut-turut, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta Rajab yang berada antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Keutamaan ini menunjukkan bahwa bulan Rajab memiliki posisi istimewa di sisi Allah. Kemuliaan Bulan Rajab mengajarkan umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak amal shalih dan menjauhi dosa, serta menjadikannya momen untuk meningkatkan ketakwaan.

2. Momentum Istimewa untuk Memperbanyak Kebaikan

Sebagai bagian dari empat bulan yang dimuliakan Allah, bulan Rajab menjadi waktu yang sangat baik untuk memperbanyak amalan shalih. Bulan Rajab menjadi pengingat bahwa kebaikan yang dilakukan di waktu-waktu mulia akan mendapatkan balasan yang lebih besar dari Allah. 

Hal ini memotivasi umat Islam untuk menghidupkan bulan ini dengan ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan membantu sesama. Dengan cara ini, Bulan Rajab dapat menjadi pijakan untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan amalan yang lebih baik di bulan-bulan berikutnya, terutama menjelang Ramadhan.

3. Amal Shalih Mendapat Pahala Berlipat Ganda

Keutamaan berikutnya antara lain fadhilah puasa Rajab dan amalan lainnya yang dilakukan di bulan ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Meskipun hadits tentang keutamaan puasa khusus di bulan Rajab dianggap tidak shahih, para ulama sepakat bahwa puasa sunnah tetap dianjurkan secara umum. 


Baca Juga:

B1SA : Bangun 1000 Sumber Air Bersih


Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dan melakukan maksiat di bulan-bulan itu dosanya lebih besar, sedangkan amal shalih dilipatgandakan pahalanya.” (Lathoif Al-Ma’arif, hal. 207).

Pahala yang berlipat ganda di Bulan Rajab menjadi motivasi tersendiri bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah. Namun, yang terpenting adalah keikhlasan dalam melaksanakan amalan. Dengan niat yang benar dan penuh kesadaran bahwa semua amal diterima hanya karena Allah, setiap kebaikan yang dilakukan menjadi lebih bermakna. 

4. Larangan Maksiat Dipertegas di Bulan Rajab

Bulan Rajab juga merupakan pengingat penting untuk menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Dalam kitab Zaadul Maysir, Al-Qadhi Abu Ya’la menyebutkan dua alasan utama dinamakan bulan haram:

  • Pada bulan ini dilarang kerasnya pembunuhan, yang bahkan diakui oleh masyarakat Jahiliyyah.

  • Larangan maksiat lebih ditekankan, karena mulianya bulan ini.

Allah Swt. berfirman, “Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At-Taubah: 36). Artinya, larangan maksiat lebih ditekankan, dan kesempatan mendapatkan pahala lebih besar terbuka lebar.

Rasulullah Saw. mengajarkan bahwa maksiat yang dilakukan di bulan haram memiliki konsekuensi dosa yang lebih besar dibandingkan bulan lainnya. Sebaliknya, amal shalih seperti bersedekah, menunaikan silaturahmi, atau membantu sesama akan mendapatkan ganjaran yang lebih besar pula.

salah satu amalan bulan rajab yang dapat dilakukan adalah shalat wajib dan sunnah

5. Kesempatan Memperbaiki Hubungan dengan Sesama

Selain memperbanyak amalan Bulan Rajab, ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan sosial. Kita sebaiknya menjaga silaturahmi, membantu fakir miskin, dan memberi manfaat kepada sesama secara berkesinambungan.

Rasulullah Saw. bersabda, “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Momentum ini mengingatkan bahwa tidak hanya hubungan dengan Allah yang diperbaiki di bulan Rajab, tetapi juga hubungan dengan sesama manusia. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya keseimbangan antara hubungan dengan Allah Swt. dan hubungan dengan sesama manusia.

6. Bulan yang Membawa Hikmah untuk Tobat dan Muhasabah

Hikmah Bulan Rajab lainnya yaitu sebagai waktu untuk bermuhasabah dan memperbanyak tobat. Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi).


Baca Juga:

Sedekah 1 Juta Al Qur'an Untuk Indonesia


Bulan Rajab menjadi momen penting untuk introspeksi diri, memperbaiki kesalahan masa lalu, dan memohon ampunan kepada Allah Swt. Keutamaan ini selaras dengan kedudukannya sebagai bulan haram, di mana segala kebaikan dan maksiat memiliki dampak yang lebih besar.

7. Peringatan untuk Menghindari Amalan yang Tidak Berdalil

Meskipun bulan Rajab adalah bulan yang mulia, penting bagi umat Islam untuk memahami bahwa tidak ada dalil shahih tentang amalan khusus yang dikhususkan di bulan ini. Ibnu Rajab Al-Hanbali menegaskan:

“Hadits yang membicarakan keutamaan puasa Rajab secara khusus tidaklah shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitu pula dari sahabatnya.” (Lathoif Al-Ma’arif, hal. 213).

Hal ini menjadi pelajaran agar kaum Muslimin tidak terjebak dalam perbuatan bid’ah, yaitu menambah-nambah syariat tanpa landasan yang jelas. Sebaliknya, amalan yang dilakukan di bulan Rajab sebaiknya didasarkan pada dalil-dalil umum, seperti memperbanyak ibadah sunnah dan menjauhi larangan Allah.

Bulan Rajab adalah waktu yang mulia untuk meningkatkan ibadah, menjauhi maksiat, dan memperbaiki hubungan sosial. Keutamaannya mengingatkan kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak amal shalih. 

Memperbanyak amalan bulan Rajab melatih umat Islam untuk konsisten beribadah dan menyiapkan diri menyambut Bulan Ramadan. Mulai dari tanggal 1 Rajab, setiap Muslim harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan memfokuskan diri pada amalan yang mendekatkan kepada Allah Swt. 

Hikmah bulan Rajab ini menjadi waktu untuk merenungi diri, memperbaiki kekurangan, dan mempersiapkan hati menuju Ramadan. Sehingga setiap amal ibadah yang dilakukan membawa keberkahan dan kebaikan dalam kehidupan.

 

Baca Juga Artikel Lainnya